Politeknik Negeri (PNK) Kupang mengangkat Adrianus Amheka sebagai guru besar bidang teknik mesin untuk sistem energi lingkungan. Pengukuhan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30 Juni 2020 dengan gelar guru besar serentak pertama di universitas ilmu terapan ini

Direktur Politeknik Negeri Kupang, Nonce Farida Tuati mengatakan, kelahiran guru besar pertama di institusi

tersebut merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi para guru besar dalam rangka pembentukan profesinya.

Baca juga: 5 Keuntungan Belajar di SMK, Simak Saja!

“Dibutuhkan perjuangan dan usaha yang kuat untuk meraih jabatan akademik mengingat sejumlah kondisi yang sulit dan berat,” ujarnya saat meluncurkan website Kemendikbud, Rabu (12/9/2020).

Ia berharap prestasi ilmiah setinggi-tingginya ini dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Guru besar di perguruan tinggi negeri ilmu terapan di Indonesia hanya ada 17 guru besar dan salah satunya di PNK.

“Kami sangat bangga dengan dinamika ini, namun kami terus mendorong agar dosen-dosen lain

bermunculan dari institusi ini,” ujarnya.
Dosen pelatihan vokasi didorong ke profesor

Direktur Jenderal Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto mendorong fakultas di lembaga pendidikan kejuruan untuk terus mendorong jabatan guru besar. Dengan lahirnya guru besar terapan itu, lanjutnya, akan terbuka ruang besar bagi kemajuan sumber daya manusia dan produk bangsa Indonesia.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Kemajuan penelitian terapan dari perguruan tinggi, ia berharap, dapat menghasilkan produk Indonesia yang banyak digunakan di seluruh dunia.

Profesor terapan akan menciptakan lebih banyak ekosistem penelitian terapan dan ekosistem pembelajaran

yang akan lebih memastikan bahwa lulusannya mahir, tidak hanya pada hard kill tetapi juga pada soft skill yang kuat.

Baca juga: General Manager Professional Affairs Ingin Kirim Talenta Terbaik ke Seluruh Dunia

“Kami menunggu teknologi terapan untuk melindungi lingkungan kami,” kata Wikan.

Wikan mengatakan jika karir atau penelitian terapan hanya berhenti pada publikasi/publikasi tanpa aplikasi, tanpa merilis produk penelitian ke pasar atau masyarakat, maka tidak memiliki arti terapan dan kurang bermanfaat. Oleh karena itu, implementasi menjadi penting.

LIHAT JUGA :

indonesiahm2021.id
unesa.id
unimedia.ac.id
politeknikimigrasi.ac.id
stikessarimulia.ac.id
ptsemenkupang.co.id