• Solo menempati urutan pertama kota terpadat di Provinsi Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, yang pada Jumat (19 Maret 2021) di kantornya, Jalan Lumban Tobing No 6, Setabelan, Banjarsari, Solo, ditabrak.

Berdasarkan data sensus terakhir yang dilakukan BPS pada September 2020

, jumlah penduduk Kota Solo sebanyak 522.364 jiwa.

Secara spesifik, ada 257.043 laki-laki dan 265.321 perempuan.

Dengan kondisi ini, kepadatan penduduk Kota Solo adalah 11.353 jiwa per kilometer persegi (km). Luas kota Solo adalah 46 kilometer persegi.

“Jadi angka ini sebenarnya yang tertinggi di Jawa Tengah. Ada 35 kerajaan/kota

, bahkan jika dibandingkan rata-rata, Jawa Tengah adalah yang tertinggi. Jawa Tengah memiliki kepadatan penduduk hanya 1.113 jiwa per kilometer persegi,” kata Totok kepada wartawan, Jumat.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Baca juga: 24 Sekolah Akan Belajar Tatap Muka Di SPP one-to-one besok Senin

Menurutnya, kepadatan penduduk Kota Solo lebih tinggi dibandingkan kepadatan Kota Semarang.

“Dibandingkan dengan pusat ibukota provinsi, Kota Semarang memiliki kepadatan 4.424 jiwa. Bisa dikatakan ini 2,5 kali lipat kepadatan penduduk di Semarang,” lanjutnya.

Totok menyebutkan, total penduduk Kota Solo sebanyak 522.364 jiwa yang tersebar di lima kecamatan.

Kecamatan Laweyan 88.524 orang, Serengan 47.778 orang, Pasar Kliwon 78.517 orang, Jebres 138.775 orang, dan Banjarsari 168.770 orang

“Kalau dilihat persebarannya dari segi luas wilayah kecamatan, yang paling padat ada di Pasar Kliwon.

Hasil sensus menunjukkan jumlah penduduk 78.517 jiwa. Luas wilayahnya 4.882 kilometer persegi. Sehingga memiliki kepadatan penduduk 16.083 jiwa,” ujarnya.

Baca juga: Buka Bioskop di Solo, Pengunjung Dibatasi dan Beli Tiket Secara Online

Totok mengatakan Solo merupakan kota terpadat di Jawa Tengah karena merupakan pusat bisnis, pariwisata, dan pendidikan.

“Jadi banyak orang dari luar Kota Solo yang ada di Solo juga,” kata Totok.

Berdasarkan kelompok umur, kata Totok, dari 522.364 orang tersebut, 11 persen adalah Generasi Z (sekarang hingga tujuh tahun), dan 25 persen adalah Generasi Z (usia 8-23 tahun).

Kemudian 24 persen milenial (usia 24-39), 23 persen Generasi X (usia 40-55), 15 persen boomer (56-74) dan 2 persen pra-boomer (usia di atas 75).

Secara terpisah, Sekda Solo Ahyani mencatat, Kota Solo sudah lama dinobatkan sebagai kota terpadat di Jawa Tengah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk Kota Solo adalah kelahiran dan imigrasi.

“Apa yang bisa kita lakukan? Padahal, populasi kita terus bertambah setiap saat,” kata Ahyani.

LIHAT JUGA :

https://paskot.id/
https://politeknikimigrasi.ac.id/
https://stikessarimulia.ac.id/
https://unimedia.ac.id/
https://www.hindsband.com/
https://savepapajohns.com/
https://mudikbumn.co.id/